8 Seorang pemimpin yang bersedia menjelaskan , bisa sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin sejati bagi bawahan, mempunyai pengaruh positif pada bawahan yang bekerja dibawah tekanan dan mengalami frustasi. Gaya kepemimpian yang dimkasud adalah: a. Kepemimpinan direktif b. Kepemimpinan suportif
ï»żOleh M Abrar Parinduri* Islam menitikberatkan setiap pekerjaan harus dijalankan oleh mereka yang profesional. Bila suatu pekerjaan dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah lihatlah akan kehancuran. Di sini Rasul menekankan pentingnya sesuatu urusan diberikan kepada orang yang ahli di bidangnya, karena jika tidak maka tunggulah kehancurannya. Ada dua penekanan pokok dalam hadis di atas, pertama perlunya mengerjakan segala urusan dengan menggunakan kecakapan atau persyaratan yang layak dalam urusan tersebut. Kedua, orang yang menerima urusan harus dipahami sebagai suatu amanat. Dalam organisasi, pemimpin yang diperlukan adalah mereka yang benar-benar telah memiliki segala persyaratan kepemimpinan. Segala persyaratan tersebut bisa saja diperoleh melalui faktor pembawaan lahir atau dapat dilakukan dengan cara belajar manajemen kepemimpinan. Seorang pemimpin organisasi Islam bukan hanya orang yang sekadar memiliki keinginan, tetapi perlu ditunjang dengan kesiapan dan penguasaan ilmu yang dikembangkannya. Tugas yang dihadapi oleh seorang pemimpin tidak sederhana, sehingga perlu sifat-sifat yang mendukung kepada pelaksanaan profesi yang berinteraksi dengan anggota yang dinamis. Setidaknya ada sepuluh sifat seorang pemimpin, yaitu memiliki sifat rabbani, ikhlas, sabar, jujur, senantiasa meningkatkan wawasan, dan ilmu pengetahuan, harus cerdik dan terampil dalam menciptakan model kepemimpinan yang variatif sesuai dengan situasi dan kondisi. Pemimpin harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai porsinya, memahami ilmu psikologi, peka terhadap fenomena kehidupan sehingga mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak akidah dan pola pikir mereka, dan adil terhadap seluruh anggota yang dipimpin. Pertama, sifat rabbani artinya selalu mengaitkan diri dengan Allah Yang Maha Agung melalui pemahaman atas sifat-sifat-Nya. Jika seorang pemimpin telah bersifat rabbani, maka seluruh kegiatan anggotanya bertujuan menjadikan mereka sebagai generasi rabbani yang memandang jejak keagungan-Nya. Setiap dinamika organisasi yang terjadi, dipandang sebagai kekuatan baru bagi dirinya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT karena seorang pemimpin seharusnya dapat merasakan hanya Allah SWT yang berwenang membolak-balikan hati manusia. Kedua, sifat ikhlas. Ikhlas adalah perbuatan membersihkan dan memurnikan; sesuatu yang bersih dari campuran yang mencemarinya. Jika suatu perbuatan bersih dari riyaâ dan ditunjukkan bagi Allah Taâala, maka perbuatan itu dianggap ikhlas. Keikhlasan itu ialah ketiadaan melihat ikhlas. Karena barangsiapa menyaksikan keikhlasan di dalam keikhlasan, maka keikhlasannya membutuhkan keikhlasan. Aktivitas sebagai pemimpin bukan semata-mata untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan semata, tetapi lebih jauh dari itu ditunjukkan untuk meraih keridhaan Allah SWT serta mewujudkan kebenaran. Jika keikhlasan itu hilang dari sifat pemimpin, maka dapat dipastikan antaranggota yang dipimpin akan saling mendengki dan menjilat karena masing-masing merasa dirinya berhak dan benar. Organisasi akan menjadi sarana penyelewengan. Tiada kemuliaan bagi umat ini kecuali menegakkan keikhlasan untuk meraih keridhaan Allah SWT. Seluruh aktivitas organisasi diarahkan untuk mewujudkan ketulusan dan perhatian yang benar-benar muncul dari kedalaman jiwa seorang pemimpin. Ketiga, sifat sabar. Kesabaran terdiri dari pengetahuan, keadaan dan amal. Pengetahuan di dalamnya seperti pohon, keadaan seperti ranting-ranting dan amal seperti buah. Atas dasar pengertian ini, Imam al-Ghazali mengatakan bahwa maslahat keagamaan terdapat dalam kesabaran, sehingga dalam diri manusia harus timbul kekuatan dan dorongan untuk melakukan kesabaran. Pemimpin memerlukan kesabaran dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tidak menyiarkan dan merusak kesabaran dengan riyaâ. Allah SWT memuji orang yang bersifat sabar. Seorang pemimpin harus memberi tugas yang berulang-ulang kepada anggotanya, ia melakukannya dengan kesabaran, karena sadar bahwa setiap anggota memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan begitu ia tidak tergesa-gesa dan memaksakan keinginannya kepada anggota, serta ingin melihat hasilnya berupa anggota yang siap pakai tanpa memperhatikan kedalaman pesan yang ingin dicapai serta pengaruhnya dalam diri anggota. Keempat, ketika menyampaikan nasihat kepada anggota, seorang pemimpin harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang ia sampaikan dalam kehidupan pribadinya. Jika apa yang dinasihatkan pemimpin sesuai dengan apa yang dilakukannya, anggota akan menjadikan pemimpinnya sebagai teladan. Namun jika sebaliknya, perbuatan seorang pemimpin bertentangan dengan apa yang disampaikan, maka akan dianggap sebagai lelucon saja yang tidak akan membekas secara sempurna dalam jiwa anggota. Sikap balelo tidak konsekuen seorang guru bukan hanya akan membawa anak didik pada sikap sombong dan takabbur, melainkan Allah SWT membenci orang-orang yang hanya mampu mengatakan, tetapi tidak melaksanakan apa yang dikatakannya. Kelima, seorang pemimpin harus senantiasa meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan. Seorang pemimpin harus memiliki ilmu yang mumpuni, mapan sehingga dapat terpahamkan kepada anggota. Banyaknya kekeliruan yang dilakukan seorang pemimpin akan mengurangi kepercayaan anggota kepadanya sehingga mereka merendahkan dan menyepelekan segala apa yang disampaikannya. Dan yang lebih berbahaya lagi, kekeliruan pemimpin dapat menimbulkan keraguan dalam diri anggota. Oleh karena itu, penambahan wawasan dan pengetahuan bagi seorang pendidik merupakan hal yang penting sehingga dia dapat meraih simpati dan minat anggotanya. Keenam, harus cerdik dan terampil dalam menciptakan model kepemimpinan yang variatif serta cocok dengan situasi dan kondisi. Artinya kepemilikan ilmu saja tidak cukup jika tidak mampu menyampaikannya dengan tepat. Oleh karena itu, dalam manajemen kepemimpinan perlu memiliki pengalaman khusus, latihan yang baik, kerajinan untuk mempelajari berbagai model kepemimpinan. Ketujuh, harus mampu bersikap tegas dan proporsional. Jika situasi menuntut tegas, maka tidak perlu lemah lembut tetapi pada prinsipnya tetap menjaga keharmonisan. Kedelapan, pemimpin harus memahami psikologi anggotanya, psikologi perkembangan dan psikologi kepribadian, sehingga ketika ia memimpin dapat memahami dan memperlakukan anggota sesuai dengan kadar intelektual dan kesiapan secara psikologi. Agar pemimpin tetap mulia karena ilmunya, maka dia seharusnya mengamalkan ilmu kepada anggotanya berdasarkan hakikat sifat dasar manusia itu sendiri. Memahami sifat dasar manusia berarti mengetahui model kepemimpinan apa yang harus dipergunakan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif. Kesembilan, pemimpin harus peka terhadap fenomena kehidupan sehingga dia mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta akibat-akibat yang ditimbulkannya terhadap manusia. Jadi pemimpin harus tanggap terhadap problematika kehidupan kontemporer dan berbagai solusi Islam yang luwes. Peter M Senge menyebut sebagai shifting the burden yang memberikan perhatian pada solusi. Kesepuluh, harus memiliki sifat adil terhadap seluruh anggota. Sifat adil ini banyak mendapat perhatian dari para ulama, demikian juga banyak dimuat dalam al-Qurâan. Konsep seorang yang baik dalam Islam tidak hanya mencakup baik dalam pengertian sosial, tetapi ia juga harus pertama-tama baik terhadap dirinya, adil terhadap dirinya, karena seandainya ia tidak adil terhadap dirinya bagaimana ia dapat sungguh-sungguh adil terhadap orang lain. Nilai manusia sejati sebagai penghuni warga negara dalam kerajaan mikrokosmosnya sendiri bukan sekadar nilainya sebagai satu kesatuan fisik yang diukur dalam pengertian pragmatis, akan tetapi memiliki dasar filosofis bagi tujuan dan sasaran kepemimpinan.*Dosen Pascasarjana Sahid-Bogor
Sifatsifat seorang pemimpin sangat mempengaruhi efektivitas sebuah organisasi. Menurut Gorda (2006) terdapat empat implikasi penting yang harus dipahami dan dimengerti oleh seorang pimpinan yaitu: Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini pegawai yang menjadi bawahannya ;
Sarjana Ekonomi â Hai sobat pada pembahasan kali ini akan membahas tentang Kepemimpinan. Mulai dari pengertian, fungsi, sejarah, tugas, serta sifatnya secara lengkap. Simak penjelasannya dibawah ini. Pengertian KepemimpinanSejarah KepemimpinanPengertian Kepemimpinan Menurut Para AhliSifat atau Karakteristik KepemimpinanFungsi KepemimpinanTugas PemimpinPrinsip-Prinsip Dasar KepemimpinanSebarkan iniPosting terkait Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu dari kekuatan yang bisa menggerakkan suatu kegiatan atau perjuangan untuk menuju kesuksesan. Suatu kepemimpinan ini bisa diartikan juga dengan suatu proses dalam mempengaruhi serta memberikan contoh dari pemimpin kepada kelompoknya dalam suatu organisasi demi mencapai suatu tujuan bersama dalam kolompoknya. Kata kepemimpinan ini juga berasal dari kata pemimpin, dan pengertian pemimpin adalah terjadinya suatu peranan ketua didalam sebuah sistem pada suatu kelompok atau organisasi. Sehingga kepemimpinan yang memang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja demi mencapai suatu tujuan. Sejarah Kepemimpinan Awalnya, kepemimpinan dapat dipercaya oleh suatu masyarakat dahulu bahwa kepemimpinan merupakan suatu bapak yang tidak semua orang dapat memiliki bakat kepemimpinan karena kepemimpinan juga merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir. Sehingga banyak orang yang berpendapat bahwa teori dan ilmu kepemimpinan tersebut tidak dibutuhkan. Kepemimpinan juga dapat sukses dijalankan tanpa didasari oleh teori, tanpa pelatihan dan pendidikan sebelumnya. Kepemimpinan adalah suatu jenis pemimpin yang tidak ilmiah yang dilakukan berdasarkan bakat menguasai seni memimpin. Dalam perkembangannya, kepemimpinan juga secara ilmiah ini bermunculan dan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan manajemen ilmiah scientific managemen, yang dipelopori oleh ilmuwan yang bernama Frederick W. Taylor abad ke-20. Dan perkembangannya memunculkan satu ilmu kepemimpinan yang tidak didasari dari bakat dan suatu pengalaman saja, tetapi juga mempersiapkan secara berencana dan melatih yang dilakukan dengan perencanaan, percobaan, penelitian, analisis, suprevisi dan penggemblengan secara sistematis untuk dapat membagikan sifat-sifat pemimpin yang unggul, agar mereka berhasil dalam setiap tugasnya. Berkembangnya ilmu kepemimpinan, kepemimpinan ini juga berdasarkan bakat alam tidak lagi menjadi acuan, namun kepemimpinan melalui pelatihan dan pendidikan menjadi suatu kemampuan untuk memengaruhi menggerakkan suatu karya bersama. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli 1. G U. Cleeton dan Mason 1934 Kepemimpinan menunjukan suatu kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan. 2. Locke & Associates 1997 Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai sebuah proses membujuk inducing orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama. 3. John W. Gardner 1990 Kepimpinan adalah sebagai proses pada pemujukan dimana individu-individu meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya. 4. Merton â The Social Nature of Leadershipâ, American Journal of Nuns, 1969 Kepemimpinan adalah sebagai suatu hubungan antar pribadi dalam pihak lain untuk mengadakan penyesuaian karena mereka berkeinginan untuk itu, bukannya karena mereka harus berbuat demikian. 5. Wikipedia Kepemimpinan adalah salah satu proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. 6. S. P. Siagian Kepemimpinan adalah suatu kemampuan dan keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. 7. Thoha 1983 Kepemimpinan yaitu suatu organisasi yang akan berhasil atau bahkan gagal, sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan yang ada. 8. Kartini Kartono 199448 Kepemimpinan itu mempunyai karakternya khas, spesifik, dibutuhkan pada satu situasi tertentu. Sebab didalam sebuah kelompok yang melakukan suatu kegiatan-kegiatan tertentu & memiliki sebuah tujuan serta berbagai macam peralatan yang khusus. Pemimpin sebuah kelompok dengan ciri-ciri yang karakteristik tersebut merupakan fungsi dari situasi tertentu. 9. Tannenbaum, Weschler dan Massarik 1961 Kepemimpinan ialah sebuah pengaruh antar pribadi, yang dapat dijalankan pada keadaan tertentu, serta diarahkan lewat proses komunikasi, menuju arah pencapaian satu tujuan tertentu atau lebih. 10. P. Pigors 1935 Kepemimpinan ialah suatu proses dorong mendorong lewat keberhasilan sebuah interaksi dari berbagai perbedaan individu, mengontrol daya seseorang dalam mengejar tujuan bersama. 11. George R. Terry Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang ada didalam diri seseorang atau pemimpin dan dapat mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan sadar dalam hubungan tugas agar tercapainya sebuah tujuan yang diinginkan. 12. William G. Scott 1962 Kepemimpinan ialah suatu proses mempengaruhi kegiatan atau aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. 13. F. A. Nigro 1965 Inti dari kepemimpinan ialah untuk dapat mempengaruhi aktifitas orang lain. 14. F. I. Munson âThe Management of Manâ Kepemimpinan sebagai kesanggupan atau suatu kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa supaya dapat mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama. 15. Ordway Tead 1929 Kepemimpinan sebagai penggabungan perangkai yang dapat membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya. 16. Stephen J. Carrol dan Henry L. Tosj 1977 Kepemimpinan ialah suatu proses yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan apa yang kamu kehendaki dari mereka untuk mengerjakannya. 17. Theo Haiman dan William G. Scott Kepemimpinan merupakan suatu proses beberapa orang yang dapat diarahkan, dipimpin, & dipengaruhi didalam sebuah pemilihan & pencapaian sebuah tujuan. 18. Duben 1954 Kepemimpinan ialah suatu kegiatan para pemegang kekuasaan & pembuat suatu keputusan. 19. Reed 1976 Kepimpinan ialah suatu cara yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang agar perjuangan dapat dilakukan mengikuti kehendak dari seorang pemimpin. 20. Hemhill dan Coon 1995 Kepemimpinan merupakan salah satu sikap dari seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari suatu kelompok menuju suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama. 21. Rauch dan Behling 1984 Kepemimpinan merupakan suatu proses untuk dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju arah pencapaian sebuah tujuan. 22. G. L. Feman dan E. K. Taylor 1950 Kepemimpinan merupakan suatu hal kemampuan untuk dapat menciptakan aktifitas suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas yang maksimal & kerjasama dari tiap individu. 23. James M. Black 1961 Kepemimpinan ialah suatu kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain agar mau bekerjasama dibawah pimpinannya menjadi kesatuan dari tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 24. P. Pigors âLedearship and Dominationâ Kepemimpinan merupakan suatu proses dorong-mendorong yang mengontrol pada daya manusia guna mengejar tujuan bersama, lewat interaksi yang berhasil dari bermacam-macam perbedaan individual. 25. Hemhiel dan Coons 19577 Kepemimpinan adalah sebuah perilaku dari seorang individu yang memimpin kegiatan suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama shared goal. 26. Jacobs dan Jacques 1990281 Kepemimpinan adalah sebuah proses untuk memberi arti terhadap usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. 27. Wahjosumidjo 198711 Kepemimpinan yang pada hakikatnya yakni suatu hal yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian personality, kemampuan ability dan kesanggupan capability. Kepemimpinan ini juga sebagai rangkaian dari suatu kegiatan activity pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan posisi serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah proses antar hubungan atau suatu interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi. 28. Koontz Dan Oâdonnel Kepemimpinan sebagai proses untuk dapat mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya. 29. Wexley & Yuki 1977 Kepemimpinan mengandung arti untuk dapat mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka. 30. C. Schenk âLeadershipâ Infantry Journal. 1928 Kepemimpinan ialah sebuah manajemen mengenal seseorang dengan jalan persuasi & inspirasi bukan melalui pengarahan dan semacamnya, atau bahkan paksaan, ancaman yang terselubung. 31. H. Kootz & Oâ Donnel âPrinciples of Managementâ Kepemimpinan merupakan sebuah aktifitas mempersuasi orang agar mau bekerjasama dalam suatu pencapaian tujuan bersama. 32. Ralph M. Stogdill dalam Sutarto 1998b13 Kepemimpinan adalah suatu proses untuk dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan. 33. Sutarto 1998b25 Kepemimpinan adalah berbagai rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 34. Stoner Kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan suatu usaha untuk dapat mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok. 35. Fiedler 1967 Kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. 36. John Pfiffner Kepemimpinan adalah suatu kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki. 37. Davis 1977 Kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk dapat mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat. 38. Ott 1996 Kepemimpinan adalah sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang dapat mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain. 39. Locke 1991 Kepemimpinan merupakan sebuah proses membujuk orang lain untuk dapat mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang dapat meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain. 40. Tead, Terry, Hoyt dalam Kartono, 2003 Kepemimpinan adalah suatu kegiatan atau juga disebut seni untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. 41. Young dalam Kartono, 2003 Kepemimpinan adalah sebuah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. 42. Moejiono 2002 Leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat dalam pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori juga dengan sukarela compliance induction theorist cenderung memandang leadership sebagai sebuah pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin. 43. Katz & Kahn 1978 Kepemimpinan adalah suatu peningkatan pada pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi. 44. Dr. Thomas Gordon Kepemimpinan ini juga dapat diartikan sebagai salah satu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin untuk mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi. 45. Anoraga dan Widiyanti 2003 Kepemimpinan merupakan sebuah hubungan dimana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin tersebut. 46. A. Dale Timple 2000 58 Kepemimpinan merupakan sebuah proses pengaruh sosial di dalam mana manajer mencari keikutsertaan sukarela dari bawahan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Dengan kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin juga dapat menggambarkan arah dan tujuan yang akan dicapai dari sebuah organisasi. Sehingga dapat dikatakan kepemimpinan juga sangat berpengaruh bagi nama besar organisasi. 47. Miftah Thoha 2010 9 Kepemimpinan adalah sebuah kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. 48. C. Turney 1992 Kepemimpinan sebagai suatu group proses yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam mengelola dan menginspirasikan sejumlah pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi melalui aplikasi teknik- teknik manajemen. 49. Sudarwan Danim 2004 56 Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dapat dilakukan oleh para individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 50. Martinis Yamin dan Maisah 2010 74 Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu bentuk strategi atau teori memimpin yang tentunya dilakukan oleh orang yang biasa kita sebut sebagai pemimpin. Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya untuk mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Sifat atau Karakteristik Kepemimpinan 1. Kecerdasan Kepemimpin harus mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipimpin. 2. Kedewasaan dan Keleluasaan Hubungan Sosial Kepemimpin juga cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap kegiatan sosial. 3. Motivasi Diri dan Dorongan Prestasi Para pemimpin secara relatif juga mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka berusaha mendapatkan suatu penghargaan yang intrinsic dibandingkan dari yang ekstinsik. 4. Sikap â Sikap Hubungan Manusia Pemimpin-pemimpin yang berhasil harus mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak padanya. Fungsi Kepemimpinan Memprakarsai struktur suatu organisasi. Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam suatu organisasi agar dapat berjalan dengan efektif. Merumuskan sebuah tujuan institusional atau organisasional dan menentukan sarana serta cara-cara yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut. Mengatasi suatu pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang. Mengadakan suatu revisi, perubahan, inovasi pengembangna dan penyempurnaan dalam organisais. Pada hakikatnya, fungsi kepemimpinan terdiri dari dua aspek yaitu sebagai berikut ini Fungsi Administrasi yaitu untuk dapat mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. Fungsi Sebagai Top Manajemen adalah untuk dapat mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controlong, dsb. Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi 1. Fungsi Instruktif Merupakan seorang pemimpin sebagai komunikator yang menentukan apa isi perintah, bagiamana cara mengerjakan perintah, bilamana waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya, dan dimana tempat mengerjakan perintah supaya keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah dapat melaksanakan suatu perintah. 2. Fungsi Konsultatif Adalah seorang pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai bentuk dari komunikasi dua arah untuk suatu usaha menetapkan keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dengan orang yang dipimpinnya. 3. Fungsi Partisipasi Adalah seorang pemimpin dapat mengaktifkan anggotanya dalam pengambilan keptuusan maupun dalam melaksanakannya. 4. Fungsi Delegasi Adalah seorang pemimpin memberikan pelimpahan wewenang yang membuat atau sampai dengan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi ini merupakan kepercayaan seorang pemimpin kepada seorang yang sudah diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab. 5. Fungsi Pengendalian Adalah seorang pemimpin dapat membimbing, mengarahkan, koordinasi dan pengawasan terhadapa kegiatan anggotanya. Tugas Pemimpin Menurut James Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah sebagai berikut 1. Pemimpin bekerja dengan orang lain Seorang pemimpin juga bertanggung jawab untuk dapat bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi. 2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan akontabilitas Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan. 3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses kepemimpinan dibatasi pada sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian suatu tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas â tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin juga harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif. 4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual Seorang pemimpin juga harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi suatu masalah dengan akurat. Pemimpin juga harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain. 5. Manajer adalah forcing mediator Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan setiap organisasi. Oleh karena itu, pemimpin juga harus dapat menjadi seorang mediator penengah. 6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat Seorang pemimpin harus mampu bisa mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin juga harus dapat mewakili tim atau organisasinya. 7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit Seorang pemimpin juga harus dapat memecahkan masalah. Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan 1. Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal saja tetapi juga diluar sekolah. Contohnya yaitu belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang sangat baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar. 2. Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi harus melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada sebuah pelayanan yang baik. 3. Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai suatu energi dan semangat. Menggunakan energi yang sangat positif dapat didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung suatu kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan suatu energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang sangat lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin juga harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti dibawah ini Percaya pada orang lain Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk para staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus juga diikuti dengan kepedulian. Keseimbangan dalam kehidupan Seorang pemimpin juga harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada sebuah prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan di dalam dunia dan akherat. Melihat kehidupan sebagai tantangan Kata tantanganâ juga sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti suatu kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan merupakan suatu tantangan yang sangat dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman juga tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan. Sinergi Orang yang sangat berprinsip senantiasa hidup dalam suatu sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka selalu dapat mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan dapat memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah salah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus juga dapat bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, teman sekerja. Latihan mengembangkan diri sendiri Seorang pemimpin juga harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada sebuah proses saja. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan pada Pemahaman sebuah materi. Memperluas suatu materi melalui belajar dan pengalaman. Mengajar suatu materi kepada orang lain. Mengaplikasikan sebuah prinsip-prinsip. Memonitoring sebuah hasil. Merefleksikan kepada suatu hasil. Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan suatu materi. Pemahaman hal baru. Kembali menjadi diri sendiri lagi. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai â Kepemimpinan Pengertian, Sejarah, Sifat, Fungsi, Tugas & Prinsipnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Servant Leadership Pengambilan Keputusan Manajer Adalah HRD Adalah Supervisor Adalah Marketing Adalah
. 234 246 268 434 99 300 420 408